THE VALENTINE
"Hei... apa kau melupakan tanggal ini ?" dia melompat dari balik pagar tembok yang tak terlalu tinggi dan mendarat tepat di hadapanku.
Aku hanya tertegun melihatnya. Maksudku... Bagaimana bisa makhluk
sepertinya melompat seperti itu. Dia menggoyangkan telapak tangannya di depan
wajahku. Sial ! Pasti wajahku terlihat bodoh tadi.
"Hei, gadis tulang. Kau tak mendengar pertanyaanku ?"
dia mencibir.
Aku hanya mendengus sebal. Kapan dia berhenti memanggilku seperti
itu ? Maksudku.. aku akui jika aku memang kurus, tapi apa dirinya sendiri tak
sadar betapa kurusnya tubuhnya itu. Ah.. aku sebal... Aku akan mendiamkannya.
"Hei... Kenapa jadi kau yang merajuk ? Seharusnya kan aku.
Hei.. Hei... Berhenti mendiamkanku atau aku akan marah padamu." bahkan
sekarang dia mengancamku.
Baiklah... Cukup berpikiran picik. Aku mendelik menatap wajah
'tanpa dosa' miliknya.
"Jangan memanggilku seperti itu. Aku. Tidak. Suka."
Kuperhatikan wajahnya yang tak berekspresi. baguslah kalau dia mencerna
baik-baik ucapanku.
"Hah.." Dia menghembuskan napas berat. "Baiklah...
baiklah... Aku salah, maafkan aku. Tapi... Hey, kau belum menjawab
pertanyaanku. Kau tidak melupakan tanggal ini kan ?"
Aku menggeleng singkat dan memberikan senyuman terbaikku untuknya
dan tentu saja dia membalas dengan senyumannya. Bahkan kini tangan kanannya
merangkul pundakku dan hey.. apa-apaan dia mengacak-acak rambutku. Seperti
orang pacaran saja. Hehehe...
"Baguslah... Bukankah ini hebat ?" Dia terlihat
bersemangat sekali.
Aku hanya kembali tersenyum dan tersenyum. Selagi dia masih ada
disampingku karena....
"14 februari. Tanggal yang baik. kau harus berjuang. Fighting
! Katakan cintamu padanya."
Ya. Lagi-lagi aku memberikan senyuman terbaikku padanya.
"Kau yang terbaik. Doakan aku. Gadis Tulang." Dia
berlari meninggalkanku lagi-lagi dia memanggilku seperti itu.
Tanpa dia minta pun aku akan tetap mendoakan Dia... Dia yang
tengah berlari menuju Cintanya... dan aku ? Apa lagi memangnya ?
Aku hanya bisa tersenyum untuknya.
a/n Ga ada maksud... Cungguh XD hanya mengikuti kehendak jari yang
ingin menari di atas keyboard... Sad sad sad... ofc... that's not based on true
story... I'll never faced that XD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar