Jumat, 15 Februari 2013

Day Story


THE VALENTINE


"Hei... apa kau melupakan tanggal ini ?" dia melompat dari balik pagar tembok yang tak terlalu tinggi dan mendarat tepat di hadapanku.

Aku hanya tertegun melihatnya. Maksudku... Bagaimana bisa makhluk sepertinya melompat seperti itu. Dia menggoyangkan telapak tangannya di depan wajahku. Sial ! Pasti wajahku terlihat bodoh tadi.

"Hei, gadis tulang. Kau tak mendengar pertanyaanku ?" dia mencibir.

Aku hanya mendengus sebal. Kapan dia berhenti memanggilku seperti itu ? Maksudku.. aku akui jika aku memang kurus, tapi apa dirinya sendiri tak sadar betapa kurusnya tubuhnya itu. Ah.. aku sebal... Aku akan mendiamkannya.

"Hei... Kenapa jadi kau yang merajuk ? Seharusnya kan aku. Hei.. Hei... Berhenti mendiamkanku atau aku akan marah padamu." bahkan sekarang dia mengancamku.

Baiklah... Cukup berpikiran picik. Aku mendelik menatap wajah 'tanpa dosa' miliknya.
"Jangan memanggilku seperti itu. Aku. Tidak. Suka." Kuperhatikan wajahnya yang tak berekspresi. baguslah kalau dia mencerna baik-baik ucapanku.

"Hah.." Dia menghembuskan napas berat. "Baiklah... baiklah... Aku salah, maafkan aku. Tapi... Hey, kau belum menjawab pertanyaanku. Kau tidak melupakan tanggal ini kan ?"

Aku menggeleng singkat dan memberikan senyuman terbaikku untuknya dan tentu saja dia membalas dengan senyumannya. Bahkan kini tangan kanannya merangkul pundakku dan hey.. apa-apaan dia mengacak-acak rambutku. Seperti orang pacaran saja. Hehehe...

"Baguslah... Bukankah ini hebat ?" Dia terlihat bersemangat sekali.

Aku hanya kembali tersenyum dan tersenyum. Selagi dia masih ada disampingku karena....

"14 februari. Tanggal yang baik. kau harus berjuang. Fighting ! Katakan cintamu padanya." 

Ya. Lagi-lagi aku memberikan senyuman terbaikku padanya.

"Kau yang terbaik. Doakan aku. Gadis Tulang." Dia berlari meninggalkanku lagi-lagi dia memanggilku seperti itu.

Tanpa dia minta pun aku akan tetap mendoakan Dia... Dia yang tengah berlari menuju Cintanya... dan aku ? Apa lagi memangnya ? 

Aku hanya bisa tersenyum untuknya. 

a/n Ga ada maksud... Cungguh XD hanya mengikuti kehendak jari yang ingin menari di atas keyboard... Sad sad sad... ofc... that's not based on true story... I'll never faced that XD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar