Kamis, 29 November 2012

UNDER PRESSURE

......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Pemandangan dua manusia duduk terdiam. Keduanya menatap buih putih dari ombak yang seolah-olah saling berkejaran saling mendahului, dah hey, siapa yang paling cepat mencapai bibir pantai.
Seolah benar-benar menikmati suasana damai pantai di sore hari, kedua sosok itu masih terdiam. Sesekali terpejam saat merasakan hembusan angin laut yang mulai digantikan perannya oleh daratan yang bersiap memberikan hembusan anginnya pada sang laut.
Salah seorang diantaranya perlahan bangkit dari duduk nyamannya dan berdiri santai masih ditempatnya semula sambil sesekali menepuk-nepuk pasir yang masih menempel di tubuhnya. Menatap laut didepan sejenak sebelum menjulurkan tangannya kepada seorang lain yang masih terduduk damai menikmati angin yang makin kencang berhembus melewati tubuhnya.
Kedua sosok itu saling melemparkan senyum sebelum seorang yang masih terduduk memutuskan untuk menyambut tangan sosok yang berdiri disamping tubuhnya hingga membuat tubuhnya kini ikut berdiri.
“Mau merasakan air laut di malam hari, Sungmin hyung ?”
“Kau mau, Kyuhyun-ah ?”
“Meskipun aku kurus, aku rasa aku masih bisa mengangkat tubuh berisimu” kekeh sosok bernama Kyuhyun itu.
“Diam kau, Cho-ssi”
“Aku serius. Sungguh. Ingin mencobanya ?” tantang Kyuhyun pada Sungmin. Kini posisi tubuhnya telah beralih berada di hadapan namja yang sedikit lebih pendek darinya, bersikap seolah-olah siap untuk menerima beban tubuh Sungmin di lengan kurusnya.
Sungmin berdecih tertahan dengan menampilkan senyuman mengejek di sekitar bibirnya. Menatap lengan Kyuhyun yang terangkat terlentang seperti akan memapah tubuhnya. Tidakkah kau sadar betapa kurusnya lenganmu itu Cho Kyuhyun ? –batin Sungmin.
“Kau benar-benar meremehkan kekuatan tersembunyiku hyung ?” terang Kyuhyun dengan ekspresi you-have-to-believe-what-I-say-to-you.
Sungmin masih enggan menjawab dan kini sosok itu malah melipat tangannya di depan dadanya, memperhatikan sosok dihadapannya dengan pandangan menilai. Sesekali kepalanya mengangguk dan menggeleng. Dan hal itu benar-benar sukses membuat sosok didepannya kebingungan dan sedikit –salah tingkah ?
“Sekarang berbaliklah” Ucap Sungmin tiba-tiba.
Merasa masih tak mengerti akan tindak tanduk Sungmin, Kyuhyun hanya menurut dan berbalik hingga kini dirinya memunggungi Sungmin.  Seketika tubuh Kyuhyun tersentak saat dirasakan sepasang tangan yang menutup kedua matanya. Menghalangi pandangannya pada laut yang kini hanya terlihat buih-buih putih ombak, sedangkan sisanya hanya titik putih air yang dipantulkan oleh sang rembulan.
“Kenapa kau malah menutup mataku ?” ujar Kyuhyun.
Sungmin tak menjawab, hanya kekehan yang Kyuhyun dengar dari sosok dibelakangnya. Kyuhyun makin tersentak saat sepasang telapak tangan yang menutup matanya perlahan terlepas dan berganti mendekap sepanjang dadanya. Bahkan Kyuhyun juga merasakan jika kini kepala Sungmin menyandar di punggungnya. Sadar akan rasa terkejutnya, Kyuhyun kini menampilkan senyumnya dan balas menggenggam tangan Sungmin didadanya.
“Ada apa ?” Ujar Kyuhyun lirih.
Kyuhyun hanya merasakan gelengan dari kepala Sungmin pada punggungnya. Entah kemana kini senyum yang keduanya kembangkan sedari tadi. Sungmin masih setia memejamkan matanya. Bahkan terlihat beberapa kali air menetes dari sudut mata terpejamnya. Sedangkan Kyuhyun sudah terdiam dengan ekspresi yang –entahlah. Keduanya lebih memilih untuk terdiam dan sejenak menikmati keadaan. Tenang, hanya terdengar suara deburan ombak yang tak pernah redam.
“Kau harus bahagia dan aku juga akan hidup dengan bahagia” lirih Kyuhyun.
Sungmin menggelengkan kepalanya cepat bahkan kini terdengar sedikit isakan dari sosoknya. Kyuhun sudah tak dapat menahan dirinya lagi, dengan cepat sosoknya berbalik dan merengkuh tubuh Sungmin.
“Maafkan aku” lirih Sungmin di sela tangisannya “Maaf... Maaf... Maaf”.
“Kau benar-benar terlihat jelek saat menangis” balas Kyuhyun terkekeh, kontradiktif dengan matanya yang kini mulai mengalirkan cairan bening dari kelopak matanya.
“Kenapa kau masih bisa seperti ini ? Kau benar-benar membuatku merasa semakin jahat” lirih sungmin lagi. Perlahan melepaskan tubuhnya dari dekapan Kyuhyun dan kini barusaha menatap dua manik basah Kyuhyun yang terus menghindar memandang kesegala arah selain manik mata Sungmin.
“Pergilah” ujar Kyuhyun masih tak mau menatap manik mata Sungmin.
Sungmin hanya menghembuskan napasnya perlahan. Bukankah wajar jika memang seharusnya beginilah sikap Kyuhyun terhadapnya. Sudah seharusnya Kyuhyun marah, sudah seharusnya Kyuhyun membencinya. Dan Sungmin harus menerimanya meskipun dia benar-banar tak mau dan tak akan pernah mau jika Kyuhyun permanen membencinya.
“Aku mohon. Pergilah sekarang atau aku akan menjadi sangat egois ?” lirih Kyuhyun. Terpejam sesaat seolah menghimpun ketegaran untuk hatinya. Dan mencoba untuk menatap lembut manik basah Sungmin yang menatapnya sendu. Seorang Cho Kyuhyun benar-benar goyah dihadapan Lee Sungmin. Tak terkontrol, Kyuhyun kembali mendekap sosok dihadapannya erat –teramat erat seolah benar-benar tak ingin melepasakannya lagi.
“Aku mohon pergilah... pergi saja...” racau Kyuhyun di sela-sela tangisnya. Bertentangan dengan keadaannya saat ini yang masih mendekap erat tubuh Sungmin, tak hanya Kyuhyun Sungminpun tak kunjung menghentikan tangisnya, terus saling mendekap dan mendekap erat. Seakan benar-benar tak ingin pernah untuk melepaskan.
Perlahan, Sungmin melepaskan dekapan tubuh Kyuhyun padanya. Sangat tak rela memang, tapi apa daya memang dirinyalah yang seharusnya mengakhiri ini semua. Hanya dirinya yang berhak mengakhiri semuanya, bukan orang lain, bukan siapapun. Tapi... Hanya saja...
“Kau milikku dan akan selamanya milikku. Biarkan seperti ini dulu dan jangan pernah mencoba untuk mengusirku lagi” lirh Sungmin. Kedua telapak tangannya kini membingkai wajah Kyuhyun yang benar-benar memerah akibat tangisnya tak berbeda jauh dengan kondisi Sungmin, bahkan sesekali air mata lolos dari manik mata keduanya.
“Buat apa jika aku hanya menjadi milikmu... sementara –sementara aku bahkan sudah tak berhak lagi memilikimu” racau Kyuhyun. Perlahan tangannya ikut menggenggam tangan Sungmin yang masih setia menangkup kedua pipi tirusnya.
Sungmin kembali menatap manik basah Kyuhyun, mencoba menyelami manik yang tersirat luka didalamnya. Sesekali terlihat pergerekan jari-jarinya menyapu air mata yang masih saja turun. Perlahan, Sungmin mengurangi jarak keduanya, mengecup bibir Kyuhyun –hanya sekedar mengecup dan tak cukup lama.
“Jangan pernah mencoba untuk utuk melepasku, bahkan aku tak akan mengijinkanmu walau hanya sekedar berfikir untuk melepasku. Dan akupun tak akan pernah melepasmu. Selamanya kau hanya milikku dan hanya akan menjadi milikku”
“Apa kau sadar dengan apa yang kau katakan ? Atau kau sedang mabuk sekarang?” ujar Kyuhyun yang kembali terkekeh –entahlah sejak kapan atmosphere let’s-cry-together- berubah dengan let’s-joke-together.”Kau manusia egois Lee Sungmin. Dan kau kenapa jadi sejahat ini ?”
“Kau yang bersalah, kau Kyuhyun-ah. Karena kau lah yang membuatku menjadi manusia yang paling egois saat ini. Kau yang bersalah” racau Sungmin masih tak mau melepaskan dekapan tangannya yang membingkai sepanjang rahang Kyuhyun.
“Pulanglah...” lirih Kyuhyun. Perlahan dilepaskannya tangan Sungmin. Mencoba membuat jarak di antara mereka berdua. Kyuhyun beralih menggenggam erat kedua telapak tangan Sungmin sebelum mencium keduanya dalam dan cukup lama.
“Kenapa kau masih mengusirku ?” teriak Sungmin tak terima. Air mata juga kembali lolos dari dua maniknya.
“Aku tak mengusirmu. Aku hanya menyuruhmu untuk pulang. Tak baik meninggalkan wanita hamil sendirian di rumah tanpa suaminya” lirih Kyuhyun.
Sungmin hanya terdiam, kini bahkan dirinya sudah tak berani menatap manik Kyuhyun. Hanya menunduk dalam. Sampai Sungmin merasakan sebuah telapak tangan hangat menuntun dagunya untuk membuatnya mendongak. Memaksa lensanya menatap lensa manusia di hadapannya.
“Saranghae. Pulanglah” lirih Kyuhyun kembali.
Sungmin hanya membalas dengan senyuman tipis, setidaknya dirinya masih mendengar sosok dihadapannya menyatakan rasa cinta padanya. Masih tanpa mengucapkan sepatah katapun Sungmin perlahan beranjak dari tempatnya. Melepaskan tautan tangan dirinya dan Kyuhyun perlahan untuk selanjutnya berlalu menjauh sosok yang masih terdiam menatap sendu akan Sungmin yang mulai menjauh meninggalkan pantai, meninggalkan dirinya –walau Kyuhyun yakin tak butuh waktu lama sosok itu akan dengan cepatnya kembali berada di sekitar Kyuhyun.
“Saranghae Kyuhyunnie...” teriak Sungmin kala tubuhnya telah mencapai badan mobil miliknya. Melambai semangat sebelum memutuskan untuk memasuki mobil dan melajukannya.
“Kau benar-benar bodoh Cho Kyuhyun... Dan selamanya kau akan selalu menjadi pecundang dalam cerita ini” dialog Kyuhyun kepada dirinya sendiri. Memilih untuk berdiam sejenak –sendiri atau –menyendiri di pantai sepai yang semakin gelap.
Prok prok prok
Suara tepuk tangan kini menggema memenuhi pantai sepi itu. “Kau hebat Lee Sungmin... Kau yang terhebat bisa membuatku seperti ini” teriakan dan tepukan tangan serta sesekali kekehan keras terdengar memenuhi udara sekitar pantai seolah-olah saling berlomba dengan ombak dan terpaan angin. Siapa yang paling keras terdengar ?

-FIN-
a/n : Silahkan tebak-tebak buah manggis isi ceritanya karena saya tak sanggup membayangkan bias tercinta saya kaya orang ga waras gitu >.<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar